Kesetaraan
temperatur
Biarkanlah
dua benda terisolasi dari lingkungannya tapi letakkan bersentuhan satu dengan
yang lainnya. Jika yang satu lebih panas daripada yang lainnya, benda yang
lebih panas akan menjadi lebih dingin dan benda yang lebih dingin akan menjadi
lebih panas, kedua benda tersebut akan mengalami perubahan sampai semua
properti mereka (misalnya, tahanan listrik) berhenti berubah. Ketika hal ini
terjadi, kedua benda tersebut dikatakan telah mencapai kesetimbangan termal.
Jadi, kita menyatakan bahwa dua sistem memiliki temperatur yang sama jika tidak
ada perubahan pada properti-propertinyaketika kedua sistem tersebut saling
bersentuhan. Dengan kata lain, jika dua sistem berada dalam kesetimbangan
termal temperatur keduanya dipostulasikan bernilai sama.
Ada suatu
pengamatan jelas yang disebut hukum ke-nol termodinamika: jika dua sistem
memiliki temperatur yang sama dengan suatu sistem ketiga, keduanya memiliki
temperatur yang sama.
Skala
temperatur relatif
Untuk
membuat suatu skala temperatur, kita memilih sejumlah subdivisi, yang disebut
derajat, di antara dua titik yang tetap dan mudah diulangi, tiik es dan titik
uap. Titik es (ice point) terjadi ketika es dan air berada dalam kesetimbangan
pada tekanan 101 kPa; titik uap (steam point) terjadi ketika air cair dan
uapnya berada dalam kesetimbangan pada tekanan 101 kPa. Pada skala Fahrenheit
terdapat 180 derajat di antara kedua titik tersebut; pada skala Celcius (yang
resminya disebut Centigrade), terdapat 100 derajat. Pada skala Fahrenheit titik
es diberikan nilai 32 dan pada skala Celcius diberikan niali 0. Nilai-nilai ini
memungkinkan kita untuk meuliskan
tF
= 9/5 tC +32
tC
= 5/9 (tF – 32)
Skala
temperatur absolut
Hukum kedua
termodinamika memungkinkan kita untuk mendefinisika suatu skala temperatur
absolut; akan tetapi, karena saat ini kita belum memiliki hukum kedua tersebut
sedangkan kita perlu segera menggunakan temperatur absolut, maka akan diberikan
skala temperatur absolut empiris.
Hubungan
antara temperatur absolut dan relatif adalah
TF
= tF + 459,67
TC
= tC + 273,15
Dimana
subskrip “F” mengacu kepada skala Fahrenheit dan subskrip “C” kepada skala
Celcius. (Nilai 460 dan 273 digunakan jika tingkat akurasi yang tepat tidak
diperlukan). Temperatur absolut pada skala Fahrenheit diberikan dalam derajat
Rankine (oR), dan pada skala Celcius diberikan dalam kelvin (K).
Catatan: 300 K dibaca “300 Kelvin”, bukan “300 derajat Kelvin”. Kita tidak
menggunakan simbol derajat untuk temperatur yang diukur dalam kelvin.
Sumber: Potter, Merle C dan Somerton, Craig W. 2008. Termodinamika Teknik. Erlangga: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar