Terdapat beberapa moda usaha yang dijumpai dalam berbagai
aplikasi teknik. Di antaranya adalah usaha yang diperlukan untuk merenggangkan
kabel, untuk memutar poros engkol, untuk bergerak mengatasi gesekan, untuk
mengalirkan listrik melewati suatu resistor, dan untuk mengisi kapasitor.
Banyak di antara moda-moda ini telah dibahas dalam bidang-bidang studi lain.
Perhatikanlah susunan piston-silinder yang ditunjukkan dalam
Gbr. 3-3. Silinder yang berisi gas tertutup dengan rapat, tekanan di seluruh
silinder seragam, dan tidak terdapat efek-efek gravitasi, magnet maupun
listrik. Dengan demikian kita memiliki suatu proses kuasi-kesetimbangan, di
mana gas diasumsikan melewati sederet keadaan-keadaan kesetimbangan.
Selanjutnya, kita biarkan gas berekspansi dengan cara menggerakkan piston ke
arah atas sedikit saja sejauh ds. Gaya total yang beraksi pada piston adalah tekanan
dikalikan dengan luas permukaan piston. Tekanan ini diekspresikan sebagai
tekanan absolut karena tekanan merupakan akibat dari aktivitas molekular;
setiap aktivitas molekular akan mengakibatkan terjadinya suatu tekanan yang
menghasilkan usaha ketika batasnya bergerak. Maka usaha sangat kecil yng
dilakukan oleh sistem (gas) terhadap lingkungannya (piston) adalah gaya
dikalikan dengan jarak:
δW = PA ds
simbol δW akan dibahs dengan belakangan. Kuantitas Ads
hanyalah dV saja, volume difernsial, sehingga δW = PA ds dapat dituliskan dalam
bentuk
δW = P dV
karena piston bergerak dari suatu posisi s1 ke
posisi lain s2, persamaan di atas dapat diintegrasikan untuk
menghasilkan
rumus
Di mana kita mengasumsikan bahwa tekanan diketahui untuk
setiap posisi seiring dengan bergerak piston dari volume V1 ke
volume V2. Contoh diagram-diagram tekanan-volume ditunjukkan dalam
Gbr. 3-4. Usaha W1-2 adalah daerah yang diarsir di bawah kurva P-V.
Pertimbangan terhadap proses integrasi menunjukkan dua fitur
yang penting dalam rumus di atas. Pertama, pada saat kita bergerak dari keadaan
1 ke keadaan 2, area yang merepresentasikan usaha sangat bergantung pada jalur
yang kita tempuh. Artinya, keadaan 1 dan 2dalam Gbr. 3-4 (a) dan (b) adalah
identik, tapi area yang dihasilkan di bawah kurva P-V sangat berbeda; selain
sangat bergantung pada titik-titik ujungnya, usaha juga bergantung pada jalur
aktual yang menghubungkan kedua titik ujung tersebut. Jadi, usaha merupakan
fungsi jalur, yang sangat berbeda dengan fungsi titik, yang bergantung hanya
pada titik-titik ujungnya. Diferensial dari suatu fungsi jalur disebut
diferensial tak eksak, sedangkan diferensial dari suatu fungsi titik merupakan
suatu diferensial eksak. suatu diferensial tek-eksak akan diberikan simbol δ.
Integral δW adalah W1-2, di mana
GAMBAR
Subskripnya memberikan penekanan bahwa usaha tersebut
diasosiasikan dengan jalur yang ditempuh selama proses dari keadaan 1 ke
keadaan 2; walaupun demikian subskrip tersebut dapat diabaikan sehingga usaha
hanya dituliskan dengan W. usaha bukan merupakan suatu properti. Integral dari
suatu diferensial eksak, seperti misalnya dT, adalah
rumus
Di mana T1 adalah temperatur pada keadaan 1 dan T2
adalah temperatur pada keadaan 2.
Tekanan diasumsikan konstan diseluruh volume pada setiap
posisi peralihan. Sistem melewati setiap keadaan kesetimbangan yang ditunjukkan
dalam diagram-diagram P-V pada Gbr. 3-4. Pembakaran merupakan suatu proses yang
sangat cepat tyang tidak dapat dimodelkan sebagai proses kuasi-kesetimbangan.
Proses-proses lainnya dalam mesin bakar internal (ekspansi, pembuangan,
pemasukan dan kompresi) dapat diasumsikan sebagai proses-proses
kuasi-kesetimbangan; secara termodinamika terjadi dengan kecepatan rendah.
Sumber: Potter, Merle C dan Somerton, Craig W. 2008. Termodinamika Teknik. Erlangga: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar