Jika
asumsi aliran tunak yang disebutkan sejauh ini tidak berlaku, maka
ketergantungan berbagai properti terhadap waktu harus diperhitungkan. Pengisian
sebuah tangki kokoh dengan gas dan pelepasan gas dari sebuah tangki bertekanan
merupakan contoh – contoh yang akan di bahas.
Persamaan
energinya dituliskan sebagai
Soal
pertama mengenai pengisisan sebuah tangki kokoh, seperti yang digambarkan dalam
Gbr. 4-21. Tangki tersebut hanya memiliki satu lubang masuk. Tanpa adanya usaha
poros persamaan energi disederhanakan menjadi
GAMBAR
Di
mana m adalah massa dari volume kontrol jika kita kalikan persamaan tersebut
dengan dt dan mengintegrasikannya dari suatu waktu awal ti ke suatu
waktu akhir tf kita memiliki
Q
= ufmf – uimi – m1h1
Di
mana
m1=
massa yang masuk
mf
= massa akhir dalam volume kontrol
mi
= massa awal dalam volume kontrol
Selain
itu, untuk proses pengisian ini entalpi h1 diasumsikan konstan di seluruh
interval waktu.
Persamaan
kontinuitas untuk situasi aliran tak tunak mungkin diperlukan dalam proses
penyelesaiannya. Karena massa akhirnya adalah sama dengan massa awal ditambah
dengan massa yang masuk, ini diekspresikan sebagai
mf
= mi + m1
selanjutnya
perhatikan pengosongan tangki bertekanan ini lebih rumit dibandingkan dengan
pengisisan tangki bertekanan karena properti – properti di daerah keluar tidak konstan
di seluruh interval waktu yang diinginkan; kita harus memperhitungkan variasi
variabel – variabel terhadap waktu. Kita akan mengasumsikan tangki yang
terinsulasi, sehingga tidak terjadi perpindahan kalor dan sekali lagi
mengabaikan energi kinetik dan energi potensial. Denan mengasumsikan tidak
adanya usaha poros, persamaan energi menjadi
Di
mana m adalah massa di dalam volume kontrol. Dari persamaan kontinuitas,
Jika ini dimasukkan dalam ke dalam di peroleh
d(um) = (P2v2 + u2)
dm
kita
akan mengasumsikan bahwa gas keluar melalui sebuah bukaan katup yang kecil, seperti
ditunjukkan dalam Gbr. 4-22. Tetap di bagian hulu dari katup terdapat luas A2
dengan properti – properti P2, v2, dan u2. Kecepatan
di daaerah keluar ini diasumsikan cukup kecil sehingga P2, v2
dan u2 kira-kira sama dengan kuantitas-kuantitas di dalam volume
kontrol. Dengan menggunakan asumsi [d(um) = (P2v2 + u2)
dm] menjadi
d(um)
= (Pv + u) dm
GAMBAR
Sumber: Potter, Merle C dan Somerton, Craig W. 2008. Termodinamika Teknik. Erlangga: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar