Kamis, 02 April 2015

Aliran Transien



Jika asumsi aliran tunak yang disebutkan sejauh ini tidak berlaku, maka ketergantungan berbagai properti terhadap waktu harus diperhitungkan. Pengisian sebuah tangki kokoh dengan gas dan pelepasan gas dari sebuah tangki bertekanan merupakan contoh – contoh yang akan di bahas.
Persamaan energinya dituliskan sebagai
 

Soal pertama mengenai pengisisan sebuah tangki kokoh, seperti yang digambarkan dalam Gbr. 4-21. Tangki tersebut hanya memiliki satu lubang masuk. Tanpa adanya usaha poros persamaan energi disederhanakan menjadi 
GAMBAR

Di mana m adalah massa dari volume kontrol jika kita kalikan persamaan tersebut dengan dt dan mengintegrasikannya dari suatu waktu awal ti ke suatu waktu akhir tf kita memiliki

Q = ufmf – uimi – m1h1
Di mana
m1= massa yang masuk
mf = massa akhir dalam volume kontrol
mi = massa awal dalam volume kontrol

Selain itu, untuk proses pengisian ini entalpi h1 diasumsikan konstan di seluruh interval waktu.

Persamaan kontinuitas untuk situasi aliran tak tunak mungkin diperlukan dalam proses penyelesaiannya. Karena massa akhirnya adalah sama dengan massa awal ditambah dengan massa yang masuk, ini diekspresikan sebagai
mf = mi + m1

selanjutnya perhatikan pengosongan tangki bertekanan ini lebih rumit dibandingkan dengan pengisisan tangki bertekanan karena properti – properti di daerah keluar tidak konstan di seluruh interval waktu yang diinginkan; kita harus memperhitungkan variasi variabel – variabel terhadap waktu. Kita akan mengasumsikan tangki yang terinsulasi, sehingga tidak terjadi perpindahan kalor dan sekali lagi mengabaikan energi kinetik dan energi potensial. Denan mengasumsikan tidak adanya usaha poros, persamaan energi menjadi
 


Di mana m adalah massa di dalam volume kontrol. Dari persamaan kontinuitas,

 
Jika ini dimasukkan dalam ke dalam di peroleh
 d(um) = (P2v2 + u2) dm

kita akan mengasumsikan bahwa gas keluar melalui sebuah bukaan katup yang kecil, seperti ditunjukkan dalam Gbr. 4-22. Tetap di bagian hulu dari katup terdapat luas A2 dengan properti – properti P2, v2, dan u2. Kecepatan di daaerah keluar ini diasumsikan cukup kecil sehingga P2, v2 dan u2 kira-kira sama dengan kuantitas-kuantitas di dalam volume kontrol. Dengan menggunakan asumsi [d(um) = (P2v2 + u2) dm] menjadi

d(um) = (Pv + u) dm

GAMBAR


Sumber: Potter, Merle C dan Somerton, Craig W. 2008. Termodinamika Teknik. Erlangga: Jakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar