Ketika
membicarakan tentang temperatur atau tekanan dari suatu sistem, diasumsikan
bahwa semua titik dari sistem tersebut memiliki temperatur atau tekanan yang
sama, atau pada intinya sama. Jika properti-properti diasumsikan konstan dari
satu titik ke titik lainnya dan jika tidak terdapat kecenderungan berubah
dengan waktu, terjadi kondisi kesetimbangan termodinamika. Jika temperatur
dinaikkan secara tiba-tiba di suatu bagian dari batas sistem tersebut,
diasumsikan terjadi distribusi ulang yang spontan sehingga semua bagian dari
sistem tersebut memiliki temperatur yang sama.
Jika suatu
sistem mengalami perubahan yang besar dalam properti-propertinya ketika
dihadapakan pada suatu gangguan kecil, sistem tersbut dikatakan berada pada
kondisi kesetimbangan metastabil (metastable equlibrium). Contohnya adalah
campuran bensin dan udara, atau sebuah mangkok besar yang diletakkan pada
sebuah meja kecil.
Jika suatu
sistem berubah dari suatu kondisi kesetimbangan ke kondisi kesetimbangan
lainnya, jalur (path) urutan terjadinya perubahan keadaan yang yang dilalui
oleh sistem tersebut disebut sebagai suatu proses. Jika, pada saat beralih dari
satu kadaan ke keadaan alinnya, devisi kesetimbangannya sangat kecil, prosesnya
disebut kuasi kesetimbangan
(quasiequilibrium) dan setiap keadaan dlam proses tersebut dapat dianggap
sebagai keadaan kesetimbangan.
Banyak proses seperti misalnya kompresi dan
ekspansi gas dalam suatu motor pembakaran internal, dapat diaproksimasikan
dengan proses kuasi-kesetimbangan tanpa mengurangi tingkat akurasinya secara
signifikan. Jika sesuatu sistem melalui proses tersebut dapat digambarkan pada
koordinat-koordinat yang tepat dengan menggunakan garis biasa, seperti
ditunjukkan dalam Gbr. 1-4a. Jika sistem tersebut beralih dari satu keadaan
kesetimbangan ke keadaan kesetimbangan lainnya melalui serentetan keadaan
non-kesetimbangan (nonequilibrium), yang terjadi adalah proses non-kesetimbangan. Dalam Gbr. 1-4b kurva putus-putus menunjukkan
proses yang dimaksud; antara (V1, P1) dan (V2,
P2) properti-properti yang dilewatkan tidak seragam di seluruh
sistem sehingga keadaan dari sistem tersebut tidak terdefinisi dengan baik.
Ketika suatu
sistem dalam suatu keadaan awal mengalami serentetan proses kuasi-kesetimbangan
dan kembali ke keadaan awalnya, sistem tersebut mengalami suatu siklus. Di
akhir siklus, properti-properti dari sistem tersebut memiliki nilai-nilai yang sama seperti
awalnya; lihat Gbr. 1-6.
Awalan iso-
ditambahkan di depan nama dari setiap properti yang tidak mengalami perubahan
selama proses berlangsung. Proses isotermal adalah proses di mana temperatur
dijaga konstan; dalam proses isobarik yang dijaga konstan adalah tekanan;
proses isotermik merupakan proses dengan volume konstan. Perhatikan kaki-kai
isobar dan isotermik dalam Gbr. 1-6.
Sumber: Potter, Merle C dan Somerton, Craig W. 2008. Termodinamika Teknik. Erlangga: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar