Subcooling
merupakan suatu pertimbangan penting dalam merancang suatu sistem refrigerasi.
Ini dapat dilakukan dengan cara merancang kondensor yang lebih besar atau
merancang alat penukar kalor yang menggunakan refrigeran dari evaporator
sebagai zat pendingin.
Satu
teknik lain yang dapat menigkatkan refrigerasiadalah meletakkan dua siklus
refrigerasi secara seri (sklus dua tingkat), yang dioperasikan sebagaimana
ditunjukkan dalam Gbr. 10-5a; peningkatan refrigerasi ditunjukkan dalam Gbr.
10-5b. Siklus dua tingkat ini memiliki kelebihan tambahan adalah kebutuhan daya
untuk memberikan kompresi pada refrigeran dapat berkurang banyak. Perhatkan
bahwarefrigeran bertemperatur tinggi yang meninggalkan kompresor tingkat
tekanan rendah digunakan untuk menguapkan refrigeran di dalam tingkat tekanan
tinggi. Ini memerlukan alat penukar kalor, dan tentu saja, dua katup ekspansi
dan sua kompresor. Biaya ekstra yag harus dikeluarkan untuk peralatan tambahan
ini harus dibenarkan melalui peningkatan kinerja. Untuk temperatur – temperatur
refrigerasi yang sangat rendah mungkin perlu digunakan beberapa tingkat.
Gambr
Nilai
optimal untuk tekanan menengah Pi diberikan oleh
Pi
= (PHPL)1/2
Di
mana PH dan PL masing – masing adalah tekanan – tekanan
absolut tinggi dan rendah, yang ditunjukkan dalam Gbr. 10-5b. Dalam pembahasan
di sini kia mengasumsikan refrigeran yang sana d dalam kedua sistem; jika
refrigeran yang berbea digunakan, maka diagram T-s yang tepat harus digunakan
untuk setiap fluida.
Untuk
menentukan hubungan antara afluks – fluks massa darikedua sistem kita hanya
menerapkan hukum pertama (penyeimbangan energi) pada alat penukar kalor. Ini
memberikan
ṁH
(h5 – h8) = ṁL (h2 – h3)
di
mana ṁH adalah fluks massa dari refrigeran di dalam sistem tekanan
tinggi dan ṁL adalah fluks massa dari refrigeran di dalam sistem
tekanan rendah. Ini memberikan
Sistem
tekan rendah memang melakukan refrigerasi yang diinginkan. Jadi, dalam proses
desain, sistem inilah yang memungkinkan kita untuk menentukan ṁL.
Jika X ton (=3,52kilowatt) refrigerasi dibutuhkan, maka
ṁH
(h1 – h4) = 3,52 X
fluks
massanya adalah
Sumber: Potter, Merle C dan Somerton, Craig W. 2008. Termodinamika Teknik. Erlangga: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar