Kalor adalah energi yang dipindahkan melintasi batas suatu
sistem yang disebabkan oleh perbedaan temperatur antara sistem dan
lingkungannya. Suatu sistem tidak menyimpan panas, tapi menyimpan energi dan
kalor merupakan energi yang sedang mampir ini disebut perpindahan kalor.
Sebagai ilustrasi, perhatikan sebuah balok panas dan balok
dingin dengan massa yang sama. Balok yang panas menyimpan lebih banyak energi
dibandingkan dengan balok yang dingin karena memiliki aktivitas molekular yang
lebih besar, artinya temperatur yang lebih tinggi. Jika kedua balok tersebut
saling disentuhkan, energi mengalir dari balok yang panas ke balok yang dingin
melalui perpindahan kalor. Pada akhirnya , kedua balok tersebut akan mencapai
kesetimbangan termal, di mana keduanya memiliki temperatur yang sama. Perpindahan
kalor telah berhenti, balok yang panas telah kehilangan energi dan balok yang
dingin telah memperoleh energi.
Seperti halnya usaha, kalor adalah sesuatu yang melintasi batas. Karena suatu sistem
tidak menyimpan kalor, kalor bukanlah merupakan suatu properti. Jadi,
diferensialnya adalah tak-eksak dan dituliskan sebagai δQ, di mana Q adalah perpindahan
kalor. Untuk suatu proses tertentu antara keadaan 1 dan keadaan 2 perpindahan
kalor dapat dituliskan Q1-2, tapi umumnya akan dituliskan dengan Q.
laju perpindahan kalir akan dilambangkan dengan .
Gambar
Gambar
Sesuai konvensi, jika kalor dipindahkan ke suatu sistem maka
nilainya adalah positif. Jika kalor dipindahkan dari suatu sistem maka nilainya
adalah negatif. Ini berlawanan dengan konvensi yang dipilih untuk usaha; jika
suatu sistem melakukan usaha terhadap lingkungannya maka nilainya adalah
positif. Perpindahan kalor positif menambahkan energi ke suatu sistem,
sedangkanusaha positif mengurangi energi dari suatu sistem. Suatu proses di
mana terdapat perpindahan kalor nol disebut sebagai proses adiabatik. Proses yang demikian disimulasikan secara
eksperimental dengan cara menginsulasi sistem sehingga sedikit sekali kalor
yang berpindah.
Harus diperhatikan bahwa energi yang tersimpan dalam suatu
sistem dapat dipindahkan ke lingkungannya melalui usaha yang dilakukan sistem
atau kalor yang dipindahkan dari sistem tersebut. Jadi, kalor dan usaha secara
kuantitatif adalah sama dan diekspresikan dalam satuan yang sama. Pengurangan energi
yang sama dapat diperoleh jika kalor 100 J dipindahkan dari suatu sistem dengan
jika usaha 100 J dilakukan oleh suatu sistem. Burner dalam gambar 3-11
mengilustrasikan kalor yang ditambahkan ke sistem dan proses yang berputar
mengilustrasikan usaha yang dilakukan terhadap sistem.
Seringkali lebih memudahkan untuk menuliskan perpindahan kalor
per satuan massa. Perpindahan kalor per satuan massa akan dilambangkan dengan q dan didefinisikan sebagai
Terdapat tiga moda perpindahan kalor: konduksi, konveksi dan
radiasi. Seringkali dalam rancangan-rancangan engineering, ketiga moda tersebut
harus diperhatikan. Perpindahan kalor konduksi
terjadi dalam suatu bahan karena adanya perbedaan temperatur di dalam bahan
tersebut. Moda ini dapat terjadi di dalam semua zat tapi paling sering
diasosiasikan dengan zat-zat padat. Moda ini diekspresikan ssecara matematis
melalui hukum perpindahan kalor Fourier,
yang untuk bidang suatu dimensi memiliki bentuk
di mana k adalah konduktivias termal dengan satuan W/m.K
(Btu/sec-ft-oR), L adalah ketebalan dinding, ∆T adalah perbedaan
temperatur dan A adalah luas dinding. Seringkali perpindahan kalor dihubungkan
dengan faktor-R, tahanan, yang
diberikan melalui Rbahan = L/k.
Sumber: Potter, Merle C dan Somerton, Craig W. 2008. Termodinamika Teknik. Erlangga: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar