Kamis, 02 April 2015

Termos dalam Prinsip Termodinamika

SEJARAH PENEMUAN TERMOS

   Termos Vacuum Flash adalah alat bantu komponen yang mempunyai fungsi untuk menyimpan air, disini menyimpan air tidak hanya menyimpan air biasa tetapi juga menjaga suhu air agar tetap. Contohnya bila diisi air panas maka suhu air dalam termos akan tetap tinggi karena panas tidak bisa merambat pada dinding termos. 

Penemuan vacuum flask (tabung hampa udara) oleh Sir James Dewar di OxfordUniversity menjadi cikal bakal penemuan termos tempat menyimpan air panas dan dingin untuk minuman. Penemuan yang di ciptakan secara tidak sengaja ini menjadi produk hotter atau cooler bagi produk minuman di dunia. 

Teori ini lantas dikenal sebagai teori super konduktivitas. Pada saat mengerjakan projek itulah secara tak sengaja ia menemukan tabung hampa udara. tabung itu menggantikan bejana yang selama ini terbuat dari kaca. awalnya, penemuan termos merupakan adaptasi dari tabung hampa udara yang digunakan untuk pengiriman dan penyimpanan gas cair. Namun, Dewar melihat peluang lain dari temuannya itu. Ia kemudian mengembangkan tabung hampa udaranya menjadi sebuah termos yang mampu mempertahankan suhu dingin dan panas

Thermos flask yang berbentuk botol terbuat dari kaca berdinding rangkap, ruang diantara kedua dinding dibuat hampa dan satu dinding dalam ruang hampa ini dilapisi perak. Dengan dinding semacam ini, isi di dalam termos tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan keadaan di luar. Pada termos terdapat dinding kaca yang bagian dalam dan bagian luarnya dibuat mengilap. Bagian dalam kaca dibuat mengilap agar kalor dari air panas tidak terserap pada dinding. Sementara itu, bagian luar dinding kaca dibuat mengilap berlapis perak agar tidak terjadi perpindahan kalor secara radiasi. Ruang hampa di antara bagian dalam dan luar berfungsi mencegah perpindahan kalor secara konveksi. Tutup termos terbuat dari bahan isolator, seperti gabus, mencegah terjadinya perpindahan kalor secara konduksi.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat termos antara lain adalah : 
  1. Tabung kaca yang hampa udara berguna agar udara tidak bisa kontak atau bersentuhan langsung dengan air panas. 
  2. Stereo foam, berguna untuk melindungi tabung kaca agar tidak kontak langsung denganudara sekitar, hal ini karena masih ada transfer kalor (panas) dari air panas ke tabung kaca. 
  3. Tutup termos juga sebagai isolator. 
  4. Casing termos yang digunakan sebagai pengaman.
 
 BAGIAN-BAGIAN DARI TERMOS


 
Bagian-Bagian Termos
  • Tutup Sumbat Termos = Mencegah perpindahan kalor secara konduksi.
  • Dinding Dalam Kaca = Mencegah perpindahan kalor dari air panas agar tidak diserap oleh dinding. 
  • Dinding Luar Kaca = Mencegah perpindahan kalor secara radiasi. 
  • Ruang Hampa Udara (Vakum) = Membatasi kemungkinan panas hilang dari dalam atau masuk ke dalam termos dengan konveksi. 
  • Dinding Pelingdung Kaca = Sebagai isolator antara tabung kaca dengan udara sekitar. 
  • Karet Penahan Kaca = Menjaga posisi botol (kaca) tetap ditempatnya.

CARA KERJA TERMOS

Termos menggunakan bahan yang bersifat adiabatik. Bahan adiabatik secara ideal menghambat atau tidak memungkinkan terjadinya interaksi, antara sistem dengan lingkungan, tidak ada perpindahan kalor antara sistem dalam termos dengan lingkungannya. Akibatnya tidak terjadi pertukaran temperatur. Dengan menggunakan bahan adiabatik ini termos mampu mempertahankan suhu air yang berada di dalamnya.   Dan suhu air tidak terkontaminasi dengan suhu lingkungannya.
 
Prinsip kerjanya termos air adalah sebagai isolator atau pencegah berpindahnya panas dari air keudara luar. Karena tekanan udara luar untuk daerah tinggi memang lebih rendah di bandingkan di daerah dataran rendah, sehingga molekul air lebih mudah terlepaske udara menjadi uap (mendidih). Waktu memasak air di dataran tinggi air akan mudah mendidih, karena titik didih zat cair di pengaruhi oleh tekanan udara di atas permukaan zat cair. Semakain keciltekanan udara diatas permukaan zat cair, maka semakin rendah titik didih zat cair tersebut di daerah dataran tinggi atau pegunungan, tekanan udaranya lebih kecil di bandingkan tekanan udara di dataran rendah, shingga titik didih di daerah datarantinggi atau pegunungan lebih rendah dari daerah dataran tinngi.  Karena titik didih di dataran tinggi lebih rendah maka air akan lebih cepat mendidih.


Flamonia, Putri. 2013. Prinsip Kerja Termos.

1 komentar: