Properti
– Properti dari Campuran Gas – Gas Ideal
Properti – properti ekstensif dari suatu campuran,
seperti misalnya H, U dan S, dapat diperoleh hanya dengan menjumlahkan
kontribusi dari setiap komponennya. Misalnya, entalpi total dari suatu campuran
adalah
H = ∑Hi = H1 + H2 +
H3 +…
Dalam bentuk entalpi spesifik h,
H = mh = ∑mihi dan
Di mana tanda garis atas melambangkan basis mol.
Dengan membagi kedua persamaan di atas masing – masing dengan m dan N, dapat di
lihat bahwa
h = ∑mfihi dan
Karena kalor spesifik CP berhubungan
dengan perubahan entalpi, kita dapat menuliskan
∆h = CP∆T dan
∆hi = CP.i∆T
Sehingga
∆h = CP∆T = ∑mfi (CP.i∆T)
Dengan membagi kedua sisinya dengan ∆T, diperoleh
CP = ∑mfi CP.i
Kalor spesifik molarnya adalah
Dengan cara yang sama, dengan menggunakan energi
internal kita akan memperoleh
Cv = ∑mfi Cv.i
Temperatur Api Adiabatik
Suatu proses pembakaran yang terjadi secara adiabatik, tanpa adanya usaha atau perubahan - perubahan energi kinetik dan potensial, temperatur dari produk - produknya disebut sebagai temperatur api adiabatik. Kita menemukan bahwa
teemperatur api adiabatik maksimum yang dapat dicapai terjadi pada udara
teoritis. Fakta ini memungkinkan kita untuk mengontrol temperatur api adiabatik
melalui jumlah udara berlebih yang dibutuhkan sehingga temperatur sudu maksimum
yang diperbolehkan tidak terlampaui. Kita akan menemukan bahwa prosedur
iteratif (trial and error) perlu
dilakukan untuk memperoleh temperatur api adiabatik. Aproksimasi cepat terhadap
temperatur api adiabatik diperoleh dengan
mengasumsikan produk - produknya
seluruhnya adalah N2.
Temperatur api
adiabatik dihitung dengan mengasumsikan pembakaran tuntas, tanpa adanya
perpindahan kalor dari ruang pembakaran dan tidak terjadi diasosiasi
produk-produk menjadi spesies kimia lainnya. Setiap efek ini memiliki tendensi
mengurangi temperatur api adiabatik. Oleh karena itu temperatur api adiabatik
yang akan kita hitung merepresentasikan temperatur api maksimum yang
dimungkinkan untuk persentase udara teoritis yang diberikan.
Jika terjadi
perpindahan kalor dalam jumlah yang signifikan, kita dapat memperhitungkannya
dengan cara memasukkan suku berikut ke dalam persamaan energi:
Di mana, U = koefisien
perpindahan kalor keseluruhan (ditentukan),
TE = temperatur lingkungan
TP = temperatur produk-produk
A = luas permukaan dari ruang pembakaran
[perhatikan bahwa
satuan-satuan pada U adalah kW/m2.K
atau Btu/sec-ft2-oR]
Sumber: Potter, Merle C dan Somerton, Craig W. 2008. Termodinamika Teknik. Erlangga: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar